January 01, 2008

No Fear!!


29 Desember 2007 merupakan hari yang bersejarah. Kenapa tuh bo?? Karena hari itu untuk pertama kalinya setelah 4 tahun, gw berani nginjakkin kaki di RS. Sejak koko gw meninggal, gw ga pernah berani pergi ke RS. Bagi gw, RS itu kayak malaikat pencabut nyawa – yang uda siap dengan sabitnya. Gw muak and eneg banget sama RS. Mo siapa yang sakit, bahkan meninggal gw ga’ pernah pergi. Gara-gara ketakutan gw itu, uda ada 3 orang di keluarga gw yang meninggal, and gw ga’ pernah nengok. Hal itu hanya menambah rasa penyesalan, jadi beban buat gw. Sayangnya, hanya sedikit yang tau trauma gw. Bahkan keluaraga gw aja ga’ tau.

Gw cerita hal ini sama DATE leader gw, and dia bilang bakal training gw. Uda 3 minggu berselang, gw pikir dia uda lupa…hahaha. Tapi Sabtu kemarin, dia nantang gw tuk pergi ke RS!! Kebetulan ada temen yang sakit, and he used this chance. Parahnya, RS itu tempat koko gw meninggal!! Gile, selama ini jangankan masuk, lewat di depan RS itu aja gw ga’ mau, eh sekarang gw harus ke situ. Wah gw uda ga’ bisa cool lagi. Satu hal yang gw pikirin saat itu hanya, KABUUURRR…!!!

But I didn’t do it. Gw tau uda saatnya gw lepasin diri dari belenggu ini, I can’t keep running away from it. Instead, I have to face it; I have to fight against it! So I said YES to kak Ricky, and then we went to the hospital. Pas turun dari Taxi, gw langsung menghindar dari lobby. Yang gw lakuin cuma nangis, sekenceng-kencengnya!! Semua sakit hati, kebencian and kepahitan gw keluar saat itu juga. I almost run from that hospital, I can’t stand it. Semua flashback itu muncul di kepala gw, and it was really hurt. Rasanya kejadian itu baru kemarin. I can’t feel my arms!! Tangan gw gemeteran hebat banget, and gw hampir bisa denger detak jantung gw sendiri!! Otak gw ga’ bisa mikir. Nafas sesak banget, I can’t breath. Bahkan gw hampir pingsan kalo ga’ ditopang sama Ka Vita. Perasaan takut itu bener-bener nguasain gw. Di sat yang bersamaan, Ka Vita Bantu gw doa tuk fight against it. Di kepala gw terjadi peperangan yang dahsyat banget, and itu buat kepala gw sakit. Perlahan tapi pasti roh gw mulai bisa ngalahin ketakutan gw. Gw ga’ berhenti ngucapin kalo the spirit within me is greater than anything in this world!! Tapi ga’ segampang itu. Karena semakin roh gw berperang, semakin gencar pula iblis nyerang. It wasn’t easy guys. Semua itu nguras tenaga gw. It took almost 2 hours for me to get itnto the lobby.

Saat roh gw uda took control, finally I can sit in the lobby. Cuma duduk aja, wait until I calm. Ga’ bisa bohong, I still felt the fear, but only a bit. I keep try to overcome it. Gw terus memperkatakan kata-kata iman. Begitu gw stabil, eh kak Ricky nantangin gw tuk naik. Ke kamar pasien!! Man, give me a break! Gile, gw nervous abies!! Jarak dari bangku ke lift itu cuma beberapa langkah, tapi kaki gw berat banget. Ga’ lama kita masuk lift, and mulai bergerak naik. Rasanya saat itu gw pengen banget bisa ilang!

Pas uda sampe di lantai 5, kaki gw seakan membeku. Disitu ada satu taman yang merupakan kenangan terakhir gw sama koko. Waktu itu dia sakit and kita ga’ bisa jalan-jalan. Gantinya, kita main di taman itu. Hati gw seakan dicabik-cabik. Saat itu, DL gw bersikap sangat tegas, yang akhirnya bisa buat gw langkahin kaki gw. BUT, di saat gw lagi hectic begitu, I clearly can hear my spirit said, “You’ve made it this far. Just one small step and you’ll defeat your evil. See the finish line, reach it. Come on! Fear not, coz I am with you.” Kata-kata itu yang membuat gw berani tuk masuk. And I knew it was God Himself.

Ka Ricky bilang, “Kalo belenggu yang uda lama kita pake dilepas, pasti rasanya sakit. Karena itu banyak orang yang lebih milih tuk tetep make. Kamu beruntung karena yang kita jenguk itu suasanya happy. Coba kalo dalam suasana sedih, apalagi kematian. Kamu boleh aja nyerah, tapi jangan salahin Tuhan! So, jangan egois.” Keras ya?? But he was right. Gw ga’ mau jadi orang yang tulisannya bisa encourage orang lain, tapi gw sendiri ga’ bisa ngelakuin apa yang gw tulis. Gw ga’ mau di-raguin sama orang, apalagi sama meraka yang gw sayang.

Bukan berarti sekarang gw uda bisa masuk RS dengan lega. No no no! But it won’t stop me. For 4 years I’ve been running from it. It’s time to cut the line. I’ll train myself slowly but sure. I have no more room for fearness. I know my limits, and I will rise above it. Kemarin gw lucky karena ada 2 orang DL yang nemenin gw ngelaluin itu semua. But they’re not with me all the time. Next time I’ve to do it myself. Ka Ricky, Ka Vita, thanx so much. For you guys won’t give up on me, and always encourage me. I will prove that I can overcome my trauma. I won’t disappoint you. Just wait and see J Btw guys, Kak Ricky is a good shock-therapy lho. And Kak Vita is a great comforter. Good combination as my leader … hahaha.

1 comment:

Anonymous said...

u seriously went to the hospital??
man, we really wanna see ur face. must be so funny hahaha
cen, ur bro will be so proud of you. he's looking from heaven and smile, coz u finally can kill ur fear.

and we are so proud of you too sis. u can do better than that!