March 01, 2008

Like Father, Like Daughter

Beberapa waktu lalu temen gw nanya apakah gw menjadikan ortu gw teladan. Karena selama ini - yang semua orang tau, my hero is my brother. Dari situ gw sadar, gw jarang nyinggung tentang ortu gw. Well, if anyone has similar question… YES, I do respect my parents. They taught me a lot of things, with a unique way.


Satu hal utama yang gw pelajarin dari ortu gw adalah gimana bertindak tegas and berwibawa. Dulu gw orangnya pecicilan banget. Ga’ pernah serius. Kerjaan-nya bercanda terus. Kalo minta sesuatu harus diturutin. Susah banget kalo bangun tidur. Kemana-mana maunya sama sopir. Pokoke manja banget deh!! Seiring berjalannya waktu mereka didik gw tuk bisa mandiri. FYI, di keluarga gw yang naik angkot cuma gw aja, and I’m proud with it.


Dalam soal ekonomi mereka hebat banget. Semua usaha yang mereka jalanin selalu sukses. Ibarat kata, mereka bertangan dingin. Semua anak mereka (incl. me), begitu lulus SMA langsung pada kerja. Well, ga’ hanya kita sih, tapi berlaku juga di keluarga besar kita. Secara kita cina, jadi merupakan tradisi kalo anak harus lanjutin usaha ortu (honestly, I really hate that tradition!). Tapi sebelum itu, they have to know what is it like to work with another people. Setelah lulus SMA, kita semua dilepas tuk cari kerja sama orang. Begitu dianggap uda mateng, baru deh pada ditarik.

Hal lain yang gw pelajarin adalah gimana mereka bisa gain people trust from zero. Ga’ maksud sombong, tapi di daerah rumah gw (Priuk & Gading), siapa sih yang ga’ kenal sama Pak Edy & istrinya???? People know them bukan karena apa yang mereka punya. Mereka hormatin ortu gw karena mereka rendah hati – dalam artian mau melebur sama kalangan di bawah mereka. Ga’ keitung uda berapa kali mereka ditipu sama orang karena terlalu baik.


Tadinya gw seneng dikenal sama orang. Tapi sejak gw dewasa (yaelah gaya lu cen! Masih suka mainan koq dewasa…hahaha), gw sadar kalo mereka hormat sama gw karena gw anaknya papa, bukan karena gw-nya. Gw ga’ mau hal kaya gitu. Berawal dari situ, gw mulai tuk berusaha dapet kepercayaan orang dengan kemampuan gw sendiri. Gw pelajarin apa sih “ilmu” mereka, terus gw terapin dalam kehidupan gw. Caranya simple meleburlah ke kalangan bawah, juga belajar tuk baik & rendah hati.


Untuk lakuin itu ga’ susah, karena dari kecil papa and koko suka bawa gw ke lingkungan pergaulan mereka. See, dari kecil gw uda dikenalin dunia bisnis sama mereka. Mereka uda tabur benih itu dari kecil, sehingga pas gw gede gw ga’ akan kaget. Perlahan tapi pasti, gw bisa kumpulin kepercayaan mereka. And sekarang mereka kenal gw bukan karena gw anak papa – tapi karena mereka tau siapa gw, dan gimana gw J


Gw berusaha untuk ga’ buat salah. Karena nantinya yang akan gw coreng pasti nama keluarga gw - THE SANT’s FAMILY. Banyak hal lain yang gw pelajarin dari mereka, yang ga’ mungkin gw tulis semua. Jaman sekarang ini, hubungan anak & ortu diukur dari standar material. Jarang banget ortu yang masih nerapin standar moral kehidupan sama anak-anaknya. Kebanyakan system ortu takut sama anak. Gw bersyukur banget ortu gw bisa balance antara moral and material. Bottom line, I am proud to be their daughter J

No comments: