March 01, 2008

Love Poetry

Cinta tidak pernah akan begitu indah, jika tanpa persahabatan, yang satu selalu menjadi penyebab yang lain dan prosesnya adalah irreversible.


Seorang pecinta yang terbaik adalah sahabat yang terhebat. Jika kamu mencintai seseorang, jangan berharap bahwa orang itu akan mencintai kamu sebaliknya dalam kapasitas yang sama. Satu di antar kalian akan memberikan lebih, yang lain akan dirasa kurang.


Jangan pernah takut untuk jatuh cinta, mungkin akan begitu menyakitkan, dan mungkin akan menyebabkan kamu sakit dan menderita. Tapi jika kamu tidak mengikuti kata hati, pada akhirnya kamu akan menangis jauh lebih pedih, karena saat itu menyadari bahwa kamu tidak pernah memberi.


Cinta itu sebuah jalan. Cinta bukan sekedar perasaan, tapi sebuah komitmen. Perasaan bisa datang dan pergi begitu saja. Cinta tak harus berakhir bahagia, karena cinta tidak harus berakhir. Cinta sejati mendengar apa yang tidak dikatakan dan mengerti apa yang tidak dijelaskan, sebab cinta tidak datang dari bibir dan lidah atau pikiran, melainkan dari HATI.


Ketika kamu mencintai, jangan mengharapkan apapun sebagai imbalan, karena jika kamu demikian, kamu bukan mencintai, melainkan… investasi. Jika kamu mencintai, kamu harus siap untuk menerima penderitaan. Karena jika kamu mengaharap kebahagiaan, kamu bukan mengasihi…melainkan memanfaatkan. Lebih baik kehilangan harga diri dan egomu bersama seseorang yang kamu kasihi, dari pada kehilangan seseorang ang kamu kasihi karena egomu yang tak berguna itu.


Bagaimana aku akan berkata “SELAMAT TINGGAL”… kepada seseorang yang tidak pernah aku miliki?? Kenapa tetes air mata jatuh demi seseorang yang tidak pernah menjadi kepunyaanku?? Kenapa aku merindukan seseorang yang tidak pernah bersamaku dan kubertanya, “Kenapa aku mengasihi seseorang yang kasihnya tidak pernah untukku??” Sangat sulit bagi dua orang yang mengasihi satu sama lain, ketika mereka tinggal dalam dua dunia yang berbeda. Tapi ketika kedua dunia ini melebur dan menjadi satu, itulah yang disebut KEAJAIBAN!!


Jangan mengasihi seseorang seperti bunga, karena bunga mati kala musim berganti. Kasihilah mereka seperti sungai, sebab sungai mengalir selamanya. Kasih mungkin akan meninggalkan hatimu bagaikan kepingan-kepingan kaca, tapi tancapkan dalam pikiranmu, bahwa ada seseorang yang akan bersedia untuk menambal lukamu dengan mengumpulkan kembali pecahan-pecahan kaca itu. Sehingga kamu akan menjadi utuh kembali. “Dream can change, but Love is forever”

Like Father, Like Daughter

Beberapa waktu lalu temen gw nanya apakah gw menjadikan ortu gw teladan. Karena selama ini - yang semua orang tau, my hero is my brother. Dari situ gw sadar, gw jarang nyinggung tentang ortu gw. Well, if anyone has similar question… YES, I do respect my parents. They taught me a lot of things, with a unique way.


Satu hal utama yang gw pelajarin dari ortu gw adalah gimana bertindak tegas and berwibawa. Dulu gw orangnya pecicilan banget. Ga’ pernah serius. Kerjaan-nya bercanda terus. Kalo minta sesuatu harus diturutin. Susah banget kalo bangun tidur. Kemana-mana maunya sama sopir. Pokoke manja banget deh!! Seiring berjalannya waktu mereka didik gw tuk bisa mandiri. FYI, di keluarga gw yang naik angkot cuma gw aja, and I’m proud with it.


Dalam soal ekonomi mereka hebat banget. Semua usaha yang mereka jalanin selalu sukses. Ibarat kata, mereka bertangan dingin. Semua anak mereka (incl. me), begitu lulus SMA langsung pada kerja. Well, ga’ hanya kita sih, tapi berlaku juga di keluarga besar kita. Secara kita cina, jadi merupakan tradisi kalo anak harus lanjutin usaha ortu (honestly, I really hate that tradition!). Tapi sebelum itu, they have to know what is it like to work with another people. Setelah lulus SMA, kita semua dilepas tuk cari kerja sama orang. Begitu dianggap uda mateng, baru deh pada ditarik.

Hal lain yang gw pelajarin adalah gimana mereka bisa gain people trust from zero. Ga’ maksud sombong, tapi di daerah rumah gw (Priuk & Gading), siapa sih yang ga’ kenal sama Pak Edy & istrinya???? People know them bukan karena apa yang mereka punya. Mereka hormatin ortu gw karena mereka rendah hati – dalam artian mau melebur sama kalangan di bawah mereka. Ga’ keitung uda berapa kali mereka ditipu sama orang karena terlalu baik.


Tadinya gw seneng dikenal sama orang. Tapi sejak gw dewasa (yaelah gaya lu cen! Masih suka mainan koq dewasa…hahaha), gw sadar kalo mereka hormat sama gw karena gw anaknya papa, bukan karena gw-nya. Gw ga’ mau hal kaya gitu. Berawal dari situ, gw mulai tuk berusaha dapet kepercayaan orang dengan kemampuan gw sendiri. Gw pelajarin apa sih “ilmu” mereka, terus gw terapin dalam kehidupan gw. Caranya simple meleburlah ke kalangan bawah, juga belajar tuk baik & rendah hati.


Untuk lakuin itu ga’ susah, karena dari kecil papa and koko suka bawa gw ke lingkungan pergaulan mereka. See, dari kecil gw uda dikenalin dunia bisnis sama mereka. Mereka uda tabur benih itu dari kecil, sehingga pas gw gede gw ga’ akan kaget. Perlahan tapi pasti, gw bisa kumpulin kepercayaan mereka. And sekarang mereka kenal gw bukan karena gw anak papa – tapi karena mereka tau siapa gw, dan gimana gw J


Gw berusaha untuk ga’ buat salah. Karena nantinya yang akan gw coreng pasti nama keluarga gw - THE SANT’s FAMILY. Banyak hal lain yang gw pelajarin dari mereka, yang ga’ mungkin gw tulis semua. Jaman sekarang ini, hubungan anak & ortu diukur dari standar material. Jarang banget ortu yang masih nerapin standar moral kehidupan sama anak-anaknya. Kebanyakan system ortu takut sama anak. Gw bersyukur banget ortu gw bisa balance antara moral and material. Bottom line, I am proud to be their daughter J